KABARINDONESIANEWS.COM — Rapat Musyawarah Pembangunan Kelurahan (Musbangkel) 2026–2027 di Kelurahan Gundih berlangsung panas. Sejumlah warga meluapkan kekecewaan mereka atas minimnya realisasi pembangunan, khususnya proyek gorong-gorong di Jl. Cepu yang sudah bertahun-tahun diajukan namun tak kunjung dikerjakan.
Forum yang digelar Rabu pagi (10/12/2025) ini turut dihadiri dua tokoh penting, Imam Syafii dan dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah, yang secara tegas menyampaikan kritik dan dorongan percepatan pembangunan.
Warga Keluhkan Usulan yang Tak Kunjung Terealisasi
Dalam forum Musbangkel, sejumlah usulan kembali diajukan warga Gundih, meliputi:
- Pembangunan gorong-gorong Jl. Cepu yang sering menimbulkan genangan,
- Perbaikan jalan lingkungan,
- Revitalisasi drainase,
- Penataan fasilitas umum.
Kekecewaan paling kuat datang dari RW 02 Margorukun. Ketua RW, Soeradji Tulus, menilai pemerintah kelurahan tidak konsisten dalam merealisasikan pembangunan, terlebih terkait gorong-gorong di wilayahnya.
“Di RW 03 Lamongan, pembangunan gorong-gorong bisa berjalan. Mengapa di RW 02 Margorukun tidak bisa? Alasannya dulu disebut kewenangan Pemprov, lalu diklarifikasi bahwa kawasan itu kewenangan PT KAI dan dimasukkan dalam Dakel 2026. Padahal wilayahnya sama-sama milik PT KAI,” tegas Soeradji.
Imam Syafii: “Jangan Jadikan Gundih Korban Formalitas Musbangkel”
Imam Syafii menyoroti lambatnya eksekusi program prioritas dan menyebut bahwa Musbangkel tidak boleh berhenti pada sekadar rutinitas tahunan.
“Gundih punya banyak pekerjaan rumah. Kalau usulan krusial seperti gorong-gorong Jl. Cepu tidak disentuh, Musbangkel hanya jadi seremonial tanpa keberanian mengambil langkah nyata,” ujarnya.
dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah: “Alasan Teknis Tidak Bisa Dipakai Terus-Menerus”
dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah juga menilai ada persoalan koordinasi yang belum berjalan optimal antara kelurahan dan pihak kota.
“Alasan teknis tidak bisa terus digunakan. Warga butuh bukti. Jl. Cepu itu prioritas mendesak — harus ada progres konkret. Kami berharap usulan Musbangkel diberitahukan juga kepada kami, agar dapat membantu percepatan program pembangunan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya memasukkan sektor kesehatan lingkungan dan penataan permukiman dalam daftar prioritas final.
Lurah Gundih Klarifikasi Soal Gorong-Gorong Jl. Cepu
Menanggapi kritik warga dan para tokoh, Lurah Gundih Christiono memberikan penjelasan mengenai perkembangan pengajuan proyek gorong-gorong Jl. Cepu yang berada di RW 02 Margorukun.
“Usulan gorong-gorong Jl. Cepu sudah kami ajukan berulang kali. Permasalahan utamanya berada pada pengalihan kewenangan dan proses sinkronisasi anggaran. Tahun ini kami akan mengawal lebih ketat agar tidak kembali gagal di tingkat kota,” jelasnya.
Christiono menegaskan komitmen kelurahan untuk:
- memastikan usulan gorong-gorong masuk prioritas utama,
- melakukan koordinasi langsung dengan dinas terkait,
- mendorong percepatan verifikasi agar pengerjaan dapat masuk siklus 2026–2027.
Warga Tuntut Bukti Nyata, Bukan Janji
Musbangkel Gundih tahun ini menjadi momentum bagi warga untuk menegaskan bahwa mereka tidak ingin lagi mendengar alasan teknis maupun administratif. Sorotan tajam dari masyarakat serta desakan dua tokoh publik diperkirakan akan menjadi tekanan tambahan bagi kelurahan agar merealisasikan pembangunan yang telah lama dijanjikan.
Harapan warga kini tertuju pada apakah Musbangkel 2026–2027 benar-benar membawa perubahan konkret bagi wilayah Gundih.
Reporter: Hamzah

















